Pada Suatu Buku
RUWI MEITA
Misteri Patung Garam
Ada sebuah danau di Tanzania yang cukup unik. Kadar ph air danau itu sebesar 10, suhunya mencapai 60 derajat celcius ditambah kadar garam yang cukup tinggi. Danau itu bernama danau Natron. Garam yang ada di danau ini sama dengan garam yang dipakai dalam proses mumifikasi bangsa Mesir kuno. Setiap binatang yang tercebur di danau ini akan berubah menjadi patung garam. Ruwi Meita mengambil keunikan danau ini untuk diolah ke dalam sebuah novel. Maka terbitlah Misteri Patung Garam.
Novel ini bercerita tentang pembunuh yang sangat sadis dan tak pernah puas. Dan, dia masih berkeliaran. Seorang pianis ditemukan mati, terduduk di depan pianonya, dengan bibir terjahit. Bola matanya dirusak, meninggalkan lubang hitam yang amat mengerikan. Rambut palsu merah panjang menutupi kepalanya. Sementara, otak dan organ-organ tubuhnya telah dikeluarkan secara paksa.Kulitnya memucat seputih garam.
Bukan, bukan seputih garam. Tapi, seluruh tubuh sang pianis itu benar-benar dilumuri adonan garam.
Kiri Lamari, penyidik kasus ini, terus-menerus dihantui lubang hitam mata sang pianis.
Mata yang seakan meminta pertolongan sambil terus bertanya, kenapa aku mati? Mata yang mengingatkan Kiri Lamari akan mata ibunya. Yang juga ia temukan tak bernyawa puluhan tahun lalu.
Garam? Kenapa garam?
Kiri Lamari belum menemukan jawabannya.
Sementara mayat tanpa organ yang dilumuri garam telah ditemukan kembali….
Dia sangat sadis. Dan, dia masih berkeliaran.
Tokoh KIRI Lamari memiliki fanpage di Facebook. Sila like fanpagenya. And you wil like KIRI Lamari
Pembunuhan berantai. Polisi yang keren. Kombinasi yang mematikan untuk sebuah cerita detektif yang menakjubkan -Dyah Rinni, penulis Beautiful Liar
Karya Ruwi Meita ini akan membuat pembaca tidak bisa melepaskan buku, ketagihan membaca halaman per halaman. Tiap kisah tidak pernah kehilangan teror sekali pun. Sisi gelap dikemas dengan rumit dan apik di dalam novel ini. Di balik kejadian yang menegangkan yang dihadapi para tokoh, Misteri Patung Garam adalah novel penuh makna, yang bercerita mengenai saling memercayai orang lain, trauma masa lalu, moral, pencarian identitas, yang bisa memengaruhi pikiran pembaca. Awesome!
=Cerberus Plouton, penulis Tujuh Hari di Villa Mencekam
Dari awal kisah, Ruwi Meita telah berhasil membangun suasana tegang yang membuatku tidak sabar ingin menyibak kasus demi kasus bersama Kiri Lamari, polisi muda bersahaja yang begitu memikat. Sungguh kisah yang mencekam, tetapi membawa kesan hangat menyenangkan. Seperti menyusuri labirin yang indah dan misterius. A definitely must read thriller story. - Christina Tirta, penulis Dangerous Game
